doa2

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, semua manusia sangat ingin sekali merasakan kebahagiaan, Tak ada duka dan derita. Namun, pada kenyataannya hidup itu tidak semudah yang kita bayangkan. Kadang gembira, kemudian ditimpa kesedihan. Kadang berada dalam kemudahan dan kadangberada dalam kesulitan.Tatkala manusia berada di dalam kesulitan, seringkali kita mendapati manusia berkeluh kesah kepada manusia yang lainnya agar bisa mengatasi apa yang menjadi permasalahan hidupnya, meminta-minta dan merendahkan dirinya di hadapan manusia agar dapat membantunya.

Sebagian dari mereka ada yang bisa membantu dan pula ada yang tidak bisa membantu karena keterbatasannya. Mereka yang kiranya tidak bisa membantu dengan bantuan yang nyata, biasanya hanya bisa memberi saran dan mengingatkan kita agar kita berdo’a kepada Allah. ‘Wahai Fulan,berdo’alah kepada Allah, agar dimudahkan semua urusanmu’. Pertanyaannya, “Kenapa aku harus berdo’a kepada Allah?”

Sayangnya, masih banyak di antara kita yang masih enggan dan kurang berdo’a, entah karena ia lupa, tidak yakin dan kurang membutuhkan Allah Ta’ala,atau tidak menganggap pentingnya pengaruh do’a untuk kehidupannya,ataumungkin lebih mengandalkan dirinya sendiri dan bantuan manusia, dan ketika disarankan untuk berdo’a kepada Allah kepadanya ia mengatakan:“Kenapa aku harus berdo’a kepada Allah? Pentingkah?”

Letak rahasia pentingnya manusia memanjatkan do’a

Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui, lagi Maha Kuasa melakukan apa saja. Dalam seluk beluk kehidupan manusia, Allah sudah mengaturnya dan mengetahui apa-apa yang akan dialami hambaNya. Dari kisah sedihnya maupun bahagianya.Meskipun Allah sudah mengatur kehidupan dan segala apa pun yang akan terjadi pada hambaNya di dunia ini, Allah memberikan keleluasaan kepada manusia untuk mengajukan permohonan, keinginan dan harapan kepadaNya.Bahkan memberikan perintah untuk berdo’a kepadaNya. Dan walaupun manusia tidak memanjatkan do’a kepadaNya, sebenarnya Allah tetap akan memberikan kepada manusia apa yang sudah menjadi bagiannya.

Allah tidak membiarkan manusia berada dalam kebingungan dan kecemasan pada saat menghadapi permasalahan hidupnya di dunia. Dan manusia sangat membutuhkan sandaran, tempat ia mengadukan nasib, tempat ia mengeluhkan keluh kesahnya, hanya kepada pemegang kekuasaan yang tak terkalahkan keperkasaanNya, yang mengatur hidup kehidupan manusia dan segenap mahluk yang ada di alam inilah mereka mengaduh, Dialah Allah Azza wa Jalla.

Allah memang tidak membutuhkan pemberitahuan dari manusia apa yang menjadi kebutuhan dan harapannya, sebab Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui apa yang ada di seluruh jagat raya ini. Jika begitu, lalu kenapa Allah memberikan tuntunan kepada manusia untuk berdo’a kepadaNya dan apa pentingnya do’a ini bagi kehidupan manusia?Apakah kalau manusia tidak berdo’a memohon pertolongan kepada Allah, maka Allah akan merasa rugi dan sedih? Jawabnya, sama sekali tidak. Keagungan dan kemuliaan Allah tidak akan bertambah karena manusia memuliakan dan  menganggungkanNya dengan permohonan do’a kepadaNya. Apakah kalau manusia tidak mau berdo’a kepada Allah saat berada dalam kesulitan, penderitaan atau malapetaka, manusia tidak bisa mengubah kesulitan itu dengan tangan mereka sendiri sehingga mengharuskan untuk berdo’a kepada Allah? Tentu saja.

Jadi pentingnya do’a ini sebenarnya adalah untuk diri manusia dan kehidupannya sendiri baik jasmani maupun rohaninya, Sebab :

Manusia membutuhkan sandaran

Manusia sangat memerlukan sandaran yang dapat memberikan kekuatan kepada dirinya pada saat saat dia lemah, ketika segala kekuatan di luar dirinya tidak mampu lagi menopang  dan menunjang dirinya. Pada saat ini tiada jalan bagi manusia untuk dapat menentramkan diri, menenangkan hati dan menjernihkan pikirannya selain hanya mengadukan nasib dan keadaannya kepada yang Maha Mengatur dan menentukan jalan hidupnya, jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah ini adalah melalui medium do’a. Jadi, do’a berfungsi sebagai sarana pengaduan manusia yang tengah terancam kemelut, kesusahan dan penderitaan. Di sini yang mempunyai kepentingan adalah manusia, bukan Allah.

Manusia tidak mampu menyandarkan urusannya sendirian

Do’a tidak semata-mata dimaksudkan untuk memohon pertolongan kepada Allah untuk melepaskan diri dari kesulitan dan penderitaan. Do’a juga dimaksudkan sebagai sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya agar dapat melakukan segala tugas yang dipikulnya dengan baik dan menggembirakan dirinya.

Jadi, manusia tidak mampu bersandar pada dirinya sendiri atau bantuan sesama manusia, sebab rintangan yang dihadapinya jauh lebih besar dari pada kekuatan yang dimiliki dirinya dan manusia lainnya. Dalam keadaan ini manusia menyandarkan segalanya pada rahmat dan pertolongan Allah, dan bentuk penyandaran ini dengan berdo’a, di sini do’a bukanlah merupakan kepentingan Allah, melainkan kepentingan manusia sendiri agar dirinya memperoleh kemampuan dalam mengatasi problem dan meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan problem yang dihadapinya.

Manusia tidak ada yang tahu kehidupan di masa depan seperti apa

Do’a mutlak diperlukan manusia, karena manusia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sekarang dan yang akan datang, padahal manusia selalu menginginkan keberhasilan dalam mencapai apa yang diinginkannya sekarang dan yang akan datang. Untuk menangkal hal-hal yang tidak baik atau merugikan dirinya pada saat sekarang dan akan datang, semua manusia sadar bahwa sesama manusia tidak akan mampu membantu dirinya menyelesaikan hal-hal yang tidak diketahui, baik sekarang maupun yang akan datang. Ini berarti manusia mutlak membutuhkan pertolongan Allah. Dan Allah telah memberi petunjuk kepada kita agar memanjatkan do’a kepadaNya. Dengan do’a inilah Allah memberikan jalan dan pertolongan kepadanya dengan cara yang sama sekali tidak  diketahui sebelumnya dan dari arah yang sama sekali tidak diduga oleh seorang hamba. Hal ini membuktikan bahwa do’a merupakan sarana yang menjadi kepentingan manusia sendiri, bukan kepentingan Allah.

Doa juga dimaksudkan agar manusia semakin mendekatkan diri kepada Allah dan mengenalNya, sehingga tidak menjadi mahluk yang selalu menghadapi kebingungan, kekacauan, penuh kegelisahan dan tekanan batin yang tak kunjung dapat diselesaikan.Do’a yang kita panjatkan kepada Allah in syaa Allah akan menghilangkan semua bentuk kekacauanbatin, pikiran dan perasaan kita pada saat kita tidak lagi dapat mencari jalan dalam mengatasinya. Pada saat itu pulalah jiwa kita hanya bisa menyandarkan diri kepada Allah, Dzat Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Menguasai dan Maha Menentukan jalan kehidupan mahlukNya.

Menjadi jelaslah kenapa kita harus berdo’a kepada Allah untuk semua urusan di dunia ini, karenamanusia diciptakan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala, bukan mereka sendiri yang menciptakan diri mereka. Jadi, yang paling tahu tentang seluk beluk manusia dan kehidupan mereka adalah Allah, bukan manusia itu sendiri. Betapa do’a itu sangat penting, bahkan mutlak penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Sudah sepatutnya manusia memiliki semangat yang kuat untuk senantiasa berdo’a kepada Allah, yang mana itu juga untuk keuntungan dan kebaikan bagi dirinya, bukan untuk Allah. Dan sudah seharusnya pula manusia memiliki keyakinan bahwa diri senantiasa membutuhkan Allah dan memiliki rasa yang tidak mau pernah berhenti untuk selalu berdo’a kepada Allah, karena tak ada daya dan upaya manusia dapat melakukan sesuatu dan mendapatkan yang diinginkannya kecuali hanya karena ada pertolongan dari Allah. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamjuga telah mengajarkan do’a-do’a untuk setiap masalah  yang dihadapi manusia dalam bidang apa pun, sehingga sangat dianjurkan kepada manusia itu untuk mempergunakannya dalam menapaki kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia maupun akhirat.

 

Do’a merupakan perintah dari Allah Ta’ala

Allah Ta’alamemerintahkan kita untuk senantiasa berdo’a kepadaNya untuk setiap apa yang kita perlukan, karena do’a adalah ibadah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : “Do’a adalah ibadah”. (HR. Abu Daud, Shahih).

Dan AllahTa’ala berfirman : “Berdo’alah kepadaKu, niscaya Kukabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang sombong (enggan) beribadah kepadaKu, akan masuk ke neraka jahannam dalam keadaan terhina” (QS. Ghafir : 60).

Maha Suci Allah yang melimpahkan karunia dan anugerah yang tak terhingga, dia menjadikan permohonan hamba atas kebutuhan-kebutuhannya sebagai bentuk ibadah kepadaNya. Dan Allah juga mencela siapa-siapa yang meninggalkannya dengan celaan yang keras dan menggolongkannya sebagai orang yang sombong.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah shallalahu ‘alayhi wa sallam bersabda : “Barangsiapa tidak memohon kepada Allah, ia akan dimurkai” (HR. At-Tarmidji dan Ibnu Majah, Hadist Hasan).

Maka, berdo’alah kepada Allah untuk setiap permasalahan hidup, dengan do’a-do’a yang telah diajarkan oleh Nabi kita yang mulia Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Dan menyadari bahwa kita hanya manusia biasa, yang sangat membutuhkan Allah Ta’ala. Sungguh orang yang tidak mau berdo’a kepada Allah, merasa tidak membutuhkan Allah dan tidak yakin dengan FirmanNya adalah orang yang sombong.

Lina Lusiana

Referensi :

Rahasia Do’a Makbul, Muhammad Thalib.

Kesalahan Dalam Berdo’a, Ismail bin Marsyud bin Ibrahim ar-Rumaih

Tazkiyatun Nafs,Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, IbnuRajab Al-Hambali, Imam Al-Ghazali